Kamis, 25 Februari 2010

Papua Dalam Catatan Para Pelaut Spanyol

Hari Suroto – indosmarin.com

Jayapura – Ternyata bukan hanya Sumatera saja yang disebut-sebut sebagai pulau emas, oleh para pelaut barat, tetapi Papua pun disebut-sebut sebagai pulau emas. Sebut saja Ferdinand Magellan’s, pelaut Kerajaan Spanyol yang melakukan ekspedisi berlayar keliling dunia pada 1521 – 1522 dengan menggunakan kapal “Victoria” yang dinahkodai Kapten Juan Sebastian Del Cano.

Ikut dalam ekspedisi Magellan’s ini seorang penulis Italia bernama Antonio Pigafetta. Selama ekspedisi ini Pigafetta selalu menulis catatan perjalanan. Dari catatan harian Pigafetta diketahui bahwa pada 1521 kapal Victoria yang ditumpanginya sempat singgah di Kerajaan Tidore – Maluku Utara. Pigafetta juga menyebut kata Papua, namun Ia tidak menguraikan secara jelas “Papua” yang dimaksud dalam laporannya. Pigafetta dalam laporannya menjuluki pulau ini dengan julukan Isla de Oro, yang artinya Pulau Emas.

Pada 1529 Alvaro de Saavedra dalam pelayarannya dari Meksiko ke Maluku mencoba mencari dan menaklukan pulau yang disebut-sebut Isla de Oro oleh Pigafetta. Secara kebetulan, akibat hantaman angin kecang, kapal Alvaro de Saavedra pun terdampar di salah satu tempat pantai utara Biak. Alvaro de Saavedra dan anak buah kapalnya pun terpaksa tinggal di pulau kecil ini selama satu bulan, sembari mencari emas di pulau tersebut namun Ia sama sekali tidak menemukannya.

Pada 1537 Herman Griyalva berangkat dari Meksiko untuk mencari dan menaklukan daerah yang ditulis Pigafetta ini. Namun akibat pemberontakan anak buah kapalnya, Ia bersama beberapa anak buah kapal yang loyal padanya tewas. Hanya tujuh orang yang lolos kemudian ditawan penduduk setempat dan dibebaskan beberapa tahun kemudian, dengan cara diserahkan kepada Gubernur Portugal yang bertempat di Kerajaan Ternate.

Pada 20 Juni 1545 seorang Spanyol bernama Ynogo Ortiz de Retes dengan kapal “San Juan” berlayar dari Tidore menuju Panama. De Retes sempat mencapai Sarmi (Bier) yang terletak di muara Sungai Mamberamo. De Retes kemudian memberikan nama pulau Papua dengan nama Nueva Guinea dan kemudian mengklaimnya sebagai milik raja Spanyol. De Retes memberi nama Nueva Guinea atau Guinea Baru, karena penduduk Pulau Papua memiliki kulit hitam seperti penduduk di Pantai Guinea di Afrika.

Kemudian pada 1606, Torres pelaut berkebangsaan Spanyol lainnya dari arah timur Pulau Papua menelusuri pantai selatan Papua Barat dan mengklaim sejumlah tempat sebagai milik raja Spanyol. Perjalanan inilah yang pertama kali membuktikan bahwa Pulau Papua yang sebelumnya dikira bersatu dengan Australia ternyata ia terpisah dari Australia(*)

sumber foto: wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar